Thursday, February 16, 2006

Peradaban Barat Dalam Kacamata Islam

PERADABAN BARAT DALAM KACAMATA ISLAM
Sedemikian kuatnya kekuasaan Kristen di Eropa sehingga tidak kurang dari 10 raja dan pemimpin politik Jerman dan Perancis yang telah disingkirkan oleh Paus. Sebagian dari tuan tanah yang kaya turut kehilangan tanah mereka. Sebagian lagi dikenai hukuman massa.

Pada tahun 1075, Paus Gregory VII telah menyingkirkan Imperatur Jerman, Henry IV, karena ia tidak mempedulikan titah Paus. Dia diminta untuk turun dari tahtanya. Henry dengan segera menyatakan penyesalannya dan pergi ke Mahkamah Paus. Saat itu Paus menangguhkan pertemuan selama tiga hari sebelum menerima kedatangan Sang Raja untuk kemudian memberikan pengampunan.

Pada tahun 1141, Paus Innocent kedua menyingkirkan Louis VII dari tahta. Tahun 1205, Paus Innocent kedua yang lain menyingkirkan King John of England karena menyerang beberapa orang uskup.

Akhirnya John terpaksa mengirimkan pesan kepada Paus dengan kata-kata sbb;

“Seorang utusan angelik, atas nama Inggris dan Irlandia, mendoakan Yesus dan pengikutnya, penaung kami Paus Innocent, dan dan seluruh penerus katoliknya. Sejak hari ini, kami menjadikan kerajaan ini sebagai penganut setia Paus dan hirarkinya. Kami telah menganggarkan 1.000 pound Inggeris untuk disumbangkan kepada kotak gereja setiap tahunnya. 500 pound diberikan setengah tahun sekali, dalam bentuk uang perak.

Jika saya atau pengganti saya yang berada di tahta Inggris melanggar perjanjian ini, dengan sendirinya kami akan kehilangan kekuasaan Inggeris.

Surat John ini bisa dibaca pada buku karya Marcel Cache berjudul Social History, jilid dua. Di halaman 123 buku tersebut, tertulis juga bahwa pada periode ini, 5 juta orang dihukum karena melanggar fikiran orthodox atau menentang titah Paus. Mereka dihukum gantung atau mereka dicampakkan ke dalam penjara yang mirip sumur gelap. Dalam tempo 18 tahun, antara tahun 1481-1499, mahkamah gereja telah membakar hidup-hidup 1.020 orang. 6.860 orang digergaji hingga hancur lebur dan 97.023 disiksa hingga mati.

Victor Hugo menulis dalam buku History of Free Thought, halaman 147 sbb:

“Sejarah gereja yang sebenarnya bukan saja dapat dibaca lewat halaman-halaman buku, tetapi juga di celah-celah baris catatan resmi. Gereja telah menyebabkan Parnili dihukum cambuk sehingga hampir saja menemui ajalnya. Hal itu terjadi lantaran ia menyatakan bahwa bintang tidak jatuh dari jalan yang telah ditentukan. Pihak gereja melemparkan Campland ke dalam penjara sebanyak 27 kali karena dia mengklaim adanya kehidupan selain di bumi. Gereja menyiksa Harvey karena membuktikan bahwa darah beredar lewat urat dan saluran darah di dalam badan.

Gereja juga memenjarakan Galileo karena dia menyatakan bahwa bumi mengitari matahari, sebuah pernyataan ilmiah yang kontradiktif dengan teori yang terdapat dalam perjanjian lama dan baru. Gereja memenjarakan Christopher Columbus yang menemukan benua tanpa memberitahu Saint Paul. Gereja memvonis setiap penemuan hukum alam, evolusi dunia, ataupun benua yang sebelumnya tidak diramalkan oleh kitab suci, sebagai sebuah pelanggaran moral. Gereja menyingkirkan Pascal dan Montey karena dianggap tidak bermoral, dan Muller dengan tuduhan pencabulan”.

Gereja juga menunjukkan kekuasaannya dalam memerangi Islam. Dengan alasan untuk membebaskan Jerusalem, antara tahun 1095 hingga 1270 gereja melancarkan operasi berdarah dan kejam dalam apa yang disebut dengan ‘Perang demi Salib’.

Walaupun sebab utama perang-perang ini adalah kebencian dan kecemburuan Paus dan hirakinya terhadap Islam, tetapi kebencian itu mereka perluas di kalangan orang kebanyakan dengan cara memberikan janji-janji palsu berkaitan dengan pampasan perang. Mereka juga membangkitkan kebencian itu dengan melemparkan fitnahan terhadap orang Islam. Paus Urban II pernah menggelar kongres pendeta dan pemimpin agama untuk memberi fatwa memerangi umat Islam. Saat itu Paus memerintah semua uskup dan pendeta untuk memerintahkan setiap orang laki-laki untuk pergi berperang. Dia sendiri mengkampanyekannya di Perancis.

Sedemikian besar jumlah pasukan pertama yang pergi ke Jerusalem sehingga digambarkan seolah-olah semua orang Eropa berjalan kaki ke arah Asia. Sebagian mengatakan bahwa satu juta orang mengikuti arak-arakan ini. Dalam perjalanan, mereka merampas, membakar, membunuh dan melukai warga setempat. Mereka membunuh tentara dan rakyat sipil, termasuk anak-anak dan wanita. Ketika mereka akhirnya menguasai Jerusalem pada tahun 1099, yaitu tiga tahun terhitung sejak dimulainya perang, dari jutaan orang yang terlibat perang itu hanya 20.000 orang saja yang selamat. Perang dan wabah yang muncul menyusul peristiwa itu dan menimbulkan korban dalam jumlah banyak di kalangan Kristen dan warga lain.

Gustave Le Bon dalam bukunya “La Civilisation Islamique er Arabe” hal. 407 mengatakan, “Kekejaman yang dilakukan oleh tentara salib terhadap kawan maupun lawan, tentera maupun rakyat sipil, wanita ataupun anak-anak, orang tua maupun anak muda, membuat mereka menduduki tempat teratas dalam sejarah kekerasan”.

Salah seorang saksi sejarah, Robert The Monk, menulis sbb:

“Tentara kami menyerbu seluruh lorong, medan, serta di atas bumbung-bumbung rumah yang bersambungan seperti singa yang kehilangan anaknya. Kami mencabik-cabik anak-anak dengan kejam. Kami membunuh orang tua dan muda dengan pedang. Untuk mempercepat kerja, kami menggunakan satu tali untuk mengantung leher beberapa orang”.

Tentara merampas dan merampok apa saja yang mereka temukan. Mereka bahkan merobek perut para korban untuk mencari emas dan uang. Apa saja yang ditemukan, mereka rampas. Akhirnya, Bohemond mengumpulkan semua yang selamat, lelaki ataupun perempuan, yang cacat dan tidak berdaya di dalam sebuah istana, dan membunuh mereka semua. Mereka meninggalkan yang muda untuk dijual di pasar budak Antioch. Godfrey Hardouinville melaporkan kepada Paus, “Di Jerusalem, umat Islam yang ditangkap, dibunuh oleh orang-orang kami di halaman kuil Solomon hingga kuil itu dipenuhi dengan darah yang menggenang sampai ke lutut.

Source : http://www.irib.com/worldservice/MelayuRadio/budaya/barat_islam/is_bar07.htm