Thursday, February 01, 2007

Puri Beta Banjir

Hari ini tanggal Kamis 1 Februari 2007 hujan terus turun dengan derasnya sejak hari Rabu malam. Seperti diperkirakan oleh beberapa ahli cuaca bulan ini akan banyak dipenuhi dengan turunnya hujan dan diperkirakan Jakarta akan banjir seperti biasanya. Dan perkiraan itu pun terjadi sejak hujan turun air terus menggenang dibeberapa sungai dan kali di Jakarta dan sekitarnya (Bekasi, Tangerang, dll) dan akhirnya setelah 1 malam hujan turun didaerah ciledug akhirnya banjir pun tak tertahankan. Tidak hanya satu tempat tapi beberapa tempat. Tempat saya di Puri Beta (PB) pun yang katanya anti banjir ternyata banjir juga. Kamis pagi banjir hanya diluar komplek karena memang disekitar PB sudah langganan banjir kalau hujan sudah mengguyur dengan derasnya. Pagi hari mobil dan motor yang akan masuk kearah joglo dari daerah pojok ciledug (dekat ramayana)mereka harus memutar melewati kompleks PB karena disekitar pojok dan kavling hankam banjir sudah terjadi sejak hari Rabu sore, kali meluap. Parahnya didepan PB pun yang setiap pagi biasanya sepi dan lancar berubah menjadi ramai dan padat oleh mobil dan motor yang menghindari banjir.

Pagi hari pun terlewati dengan hujan yang kembali mengguyur kota Jakarta dan sekitarnya. Pagi pun berganti siang hujan pun menjadi gerimis kecil saya pun berharap jalan sudah lancar dan banjir sudah surut. Pulang dari kampus di Rawabelong melewati pos pengumben dan joglo tidak ada banjir hanya genangan air yang sedikit meluap dari selokan dan kali. Sampai disekitar kavling Hankam perempatan antara joglo dan PB kali masih meluap tinggi dan banjir disepanjang jalan. Banyak motor yang mogok. Saya naik motor tapi masih bisa terobos dan tanpa masalah. Masuk ke PB bunderan belakang dekat kantor pemasaran yang bisanya berisi orang santai-santai tadi siang berisi air, penuh seperti kolam kecil tapi dengan air yang coklat kotor. Terus melewati lapangan water treatment PB mulai mendekati Cluster Pinus air terlihat menggenang dan ternyata digerbang Pinus (pos satpam) air menggenang cukup tinggi kira-kira setinggi dengkul, karena memang dipintu gerbang lebih rendah dari sekitarnya. Ternyata air berasal dari kali belakang cluster Pinus. Kali meluap dan airnya masuk kejalan-jalan di Pinus. Tapi motor saya berhasil melewati luapan air yang cukup tinggi tadi dengan sedikit perjuangan.

Setelah sore tanpa hujan ternyata genangan air tidak surut malah bertambah banyak dan menggenangi seluruh pinus. Malam hari hujan kembali membasahi bumi dengan derasnya menambah debit air. Mudah-mudah jumat pagi hujan sudah berhenti dan banjir sudah tidak menggenangi Pinus PB lagi.