Wednesday, July 11, 2007

Ke Jakarta Fair 2007

Senangnya bisa kembali mengunjungi Pekan Raya Jakarta Kemayoran atau Jakarta Fair. Bisa lihat-lihat barang baru sekaligus cuci mata dan jalan bareng teman. Menikmati perjalanan dari kampus sampai ke PRJ. Menikmati ramainya Jakarta. Sekaligus meramaikan milad kota Jakarta tercinta. Motivasi untuk datang di JF2007 karena ada teman yang sudah duluan datang dan cerita macam-macam dari motor listrik motor Trekko sampe pameran komputer ada laptop second luar negeri masih bagus banger murah 5 jutaan. Jadi pengen dateng kesana.
Tapi ko pertama datang disekitar PRJ aura ga enak mulai terasa. Bukan dari keamanan karena memang banyak yang mengamankan dari pihak kepolisian. Tapi perasaan ga enak karen ko spanduk-spanduk yang biasanya berisikan gambar para sponsor didominasi gambar manusia berpeci. Gambar orang yang mungkin diketahui sebagai wakil gubernur Jakarta sekarang. Ga ngerti nih maksudnya apa. Tapi semakin mendekati arena PRJ semakin terjadi keanehan apalagi setelah masuk. JuKir atau juru parkir biasanya mengenakan pakaian yang beda dan mencolok. Dan kali ini pakaian mereka pun mencolok dengan gambar foto seseorang yang mirip dengan gambar dispanduk dijalan-jalan. Saya semakin bingung. Apakah ini masanya kampanye Cagub. Tersebar diseluruh tempat di PRJ. Memalukan ga ya? Tapi semua orang tampaknya cuek saja. Ya sudahlah akhirnya saya berpikir mungkin si bapak berkumis ini menggunakan kesempatannya sebagai wakil gubernur untuk kampanye diPRJ. Bagus lah demokrasi yang cupu kembali diperlihatkan elit-elit kita (main kotor).
Setelah waktu sholat Ashar datang saya dan teman-teman mencari tempat untuk sholat. Biasanya untuk Jakarta Fair tahun-tahun yang lalu tempat untuk sholat ada digedung lantai paling atas disediakan sebagai tempat untuk sholat. Luas bersih walaupun tempat wudhu terbatas. Tapi ternyata sekarang tempat sholat berubah dilantai 2. Berharap tempat yang bagus dan tertata sehingga ibadah berjalan lancar. Setelah dicari dilantai 2 dibelakang stand Gramedia Group. YA AMPUN..... ramai sekali jamaah yang ingin sholat. Tapi tempat wudhu dan Sholatnya Kecil ga cukup untuk banyak orang. Puluhan pun suuuuulit. Ampun. Akhirnya saya dan kawan-kawan coba untuk mencari ruang kosong untuk sholat. Ah apakah manajemen PRJ Lebih mementingkan aspek Kampanye untuk Gubernur jakarta yang akan datang daripada mengatur tempat sholat..... Bah.....