Saturday, December 16, 2006

Polisi VS TNI

Saling tembak antara polisi dan TNI kembali terjadi. Kali ini, antara personel TNI-AD dari Kodim 0406 Mura, Sumatera Selatan (Sumsel), dan aparat dari Polres Mura serta Polsek Tugumulyo. Baku tembak itu terjadi dua kali dan menewaskan dua orang (satu dari polisi, satu lagi dari TNI) serta menyebabkan tiga aparat luka-luka.

Korban tewas dari TNI adalah Serma Eddy Subejo. Dia tewas seketika setelah kepalanya ditembus timah panas. Yang dari polisi ialah Bripda Evi Yudha. Dia mengalami luka tembak di dada kiri, tembus hingga ke punggung.

Yang mengalami luka-luka adalah Serka Subandrio (di leher kanan) dan Bripda Yani (di paha). Seorang lagi, Amrullah, adalah aktivis LSM FPR-R, yang menderita luka tembak di pinggang.

Informasi yang dihimpun Linggau Pos dari tempat kejadian, baku tembak pertama terjadi sekitar pukul 01.30. Saat itu, Serma Eddy yang berdinas di Koramil Muara Lakitan bersama dengan Serka Subandrio yang berdinas di Koramil BKL Ulu Terawas serta Amrullah mengawal beberapa truk yang memuat sawit. Eddy cs mengawal dengan menggunakan mobil Panther biru tua bernopol BG 2273 MG.

Saat melintas di depan Polsek Tugumulyo, Mura, rombongan Eddy berhenti. Eddy yang mengenakan pakaian dinas turun dari mobil. Kemudian, dia bermaksud ngemel (memberikan uang kepada petugas jaga) di Polsek Tugumulyo. Saat itu, petugas yang piket di polsek tersebut adalah Briptu TA bersama dua temannya. Saat itulah, terjadi perang mulut antara Eddy dan TA.

Menurut Amrullah, perang mulut itu dipicu masalah uang ngemel. "Saat turun, Kak Eddy memberikan uang Rp 50 ribu. Tapi, kata petugas yang jaga di polsek itu, Rp 50 ribu tersebut kurang. Mereka minta Rp 75 ribu," cerita Amrullah. "Kak Eddy sudah mau datang ke polsek untuk ngemel itu sudah hal baik. Tapi nyatanya, semua itu dibalas dengan tidak baik," katanya

Karena Eddy tak mau memberikan tambahan, terjadilah perang mulut. Dalam kondisi emosi yang tak terkendali, TA melepaskan tembakan secara membabi buta empat kali hingga mengenai kepala Eddy. Bintara TNI itu pun roboh dan tewas seketika di tempat kejadian. Tubuh Eddy roboh di depan ruangan Bataud Polsek. Tembakan beberapa kali itu juga mengenai Amrullah dan Subandrio. Tapi, keduanya hanya mengalami luka-luka.

Usai penembakan itu, Serka Subandrio langsung lari ke Koramil Tugumulyo untuk meminta bantuan. Tak lama berselang, petugas piket langsung menghubungi Kodim 0406 Mura agar segera mengambil jenazah Eddy.

Anggota kodim kemudian datang mengambil jenazah almarhum. Saat itu, suasana di Polsek Tugumulyo sudah sepi. Saat mengambil jenazah Eddy, emosi beberapa personel dari Kodim 0406 tersulut. Di antara mereka ada yang melepaskan tembakan ke arah beberapa fasilitas milik polsek. Bahkan, kaca depan mobil patroli dan kaca rumah dinas Kapolsek dipecah.

Karena keadaan itu, Polsek Tugumulyo langsung minta bantuan ke Polres Mura. Tak lama kemudian, datang beberapa personel SPK (Sentral Pelayanan Kepolisian) dari Polres Mura dengan menggunakan mobil. Begitu tiba di depan Polsek Tugumulyo, mobil itu diberondong peluru oleh beberapa personel kodim. Insiden tersebut menewaskan Bripda Evi Yudha yang saat itu duduk di jok depan. Sedangkan temannya yang duduk di sebelahnya, Bripda Yani, mengalami luka-luka. Baku tembak yang kedua itu terjadi sekitar pukul 03.00.

Para korban kemudian dibawa ke RSU Mura. Korban luka dari TNI Serka Subandrio menjalani perawatan di RS DKT. Amrullah dirujuk ke Palembang untuk menjalani operasi pengambilan peluru yang bersarang di tubuhnya. Jenazah Evi Yudha dibawa ke Curup untuk dimakamkan di sana. Sementara itu, Eddy yang berdomisili di Jalan Durian, Taba Jemekeh, dimakamkan di TPU Batu Nisan, Taba Jemekeh.

Kapolres Mura AKBP Drs R. Sunanto MM saat dikonfirmasi di ruangan kerjanya kemarin mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan motif dari kasus itu. "Kita akan kerja sama dengan Polisi Militer (PM) untuk melakukan penyelidikan. Saat ini Briptu TA sudah kita amankan di sel," ujarnya.

Polsek Tugumulyo, kata Sunanto, saat ini sudah diambil alih oleh brimob dan PM karena ada empat orang tahanan di sana. Apalagi, anggota polsek semenara ditarik ke polres. Selanjutnya, operasional tetap berjalan seperti biasa. "Operasional polsek ditangani brimob dan dibantu PM untuk pengamanannya," jelasnya.

Di tempat terpisah, Komandan Kodim (Dandim) 0406 Mura Letkol (Inf) Dudung Abdurachman ketika dikonfirmasi wartawan mengatakan bahwa kasus itu masih diselidiki. Mengenai anggota yang menembak hingga menewaskan Bripda Evi Yudha dan melukai Bripda Yani, pihaknya juga sedang menyelidiki bersama petugas PM. "Motifnya kita belum tahu. Namun, kini PM sedang menyelidiki, tandas Dandim.

Dandim juga menjelaskan, pengawalan yang dilakukan almarhum Eddy dan Subandrio adalah ilegal. Karena itu, dia juga sudah menarik senjata dan anggota agar tidak melakukan hal-hal yang tidak diinginkan. "Ini adalah perbuatan oknum, bukan institusi. Makanya, diminta anggota tidak melakukan hal-hal yang tidak diinginkan," tandasnya.

Subdempom II/4-5 Lubuklinggau Kapten (Cpm) M. Yusuf menjelaskan, pihaknya masih menyelidiki dan mengumpulkan data-data untuk mengungkap kasus tersebut. Pelakunya juga sedang diselidiki. [www.rileks.com]