Tuesday, August 11, 2009

Pengamat asing maunya apa sih!?

Melihat berita di detik sore ini rasanya sedikit membingunkan. Bukan detiknya, tapi setelah membaca berita berjudul Pengamat Singapura: Noordin Mati Terorisme Takkan Berhenti. Rasanya agak aneh mendengar penjelasan pengamat itu. Klo menurut saya pribadi mereka (asing) gak usahlah ikut campur masalah Indonesia kalau cuma ngomong doang.
Jakarta - Kepastian tewasnya Noordin M Top masih simpang siur. Namun entah Noordin sudah tewas atau belum, yang jelas diyakini terbunuhnya Noordin tidak akan menghentikan aksi-aksi terorisme di Indonesia.

"Tentu saja menaklukkan Noordin Top sangat penting untuk merontokkan keseluruhan jaringan teroris. Namun hal itu tidak akan menaklukkan terorisme," kata pengamat terorisme dari Singapura, Rohan Gunaratna, seperti dikutip Reuters, Selasa (11/8/2009).

Menurut Rohan, Indonesia tidak memiliki kemauan politik yang cukup untuk menangkapi para pengajar, penulis, dan penerbit buku-buku radikal. Padahal mereka inilah yang menjadi pupuk bagi suburnya militanisme Islam di Indonesia.
Banyak omonglah kalau orang asing itu. Tapi tidak banyak membantu. Memperkeruh suasana. Buku komunis aja banyak kok bertebaran di Indonesia, komunis Radikal juga ada, apalagi orang yang menganut faham komunis secara diam-diam atau terang-terangan. Tapi ga dia sebut-sebut itu. Padahal pastinya dia tau.

"Teroris di Indonesia memiliki kemampuan regenerasi yang dahsyat karena infrastruktur ideologis yang menopang jaringan teroris tidak pernah dihancurkan," imbuh Rohan.
tuh dia nambahin pernyataan. Tapi sepertinya tidak ada solusi. Sepertinya menurut saya pengamat ini malah yang menjadi teroris dengan pernyataannya di media seperti ini. Udahlah rohan kau ga usah mengamati Indonesia, amatilah negara mu sendiri yang menipu bangsa kami. Amati negara mu yang menutupi kematian David Hartanto mahasiswa NTU, Universitas kebanggaan negeri kau itu. Pemerintah negaramu sudah menjadi teroris buat bangsa Indonesia!